17 Kuliner di Solo

17 Kuliner di Solo Paling Favorit dan Wajib Dicoba


1. Soto Gading Dekat Alun-Alun Selatan Keraton Solo

Soto ayam layak jadi pilihan sarapan pagimu saat berada di Solo. Dari sekian warung soto yang tersohor, Soto Gading di Jalan Brigadir Jenderal Sudiarto No. 75 Pasar Kliwon — atau tepatnya di sekitaran alun-alun selatan Keraton Solo — bisa jadi pilihan tepat. Nasi dengan mie soon dan suwiran daging ayam yang disiram kuah bening kaya aroma rempah ini dijamin akan membuat pagi harimu lebih bersemangat. Telur puyuh, sosis, tempe goreng, jeroan sapi, perkedel kentang, sate uritan, bakwan; berbagai lauk-pauk yang tersaji di meja menjadikan momen sarapan sotomu jadi lebih meriah. Warung Soto Gading sudah ramai pembeli sejak buka jam 6 pagi. Warung ini juga jadi langganan pejabat lho. Beberapa yang pernah mampir antara lain: Joko Widodo, Megawati, Agum Gumelar, dan Mari Elka Pangestu


2. Pecel Ndeso di Warung Pecel Solo

Warung Pecel Solo, atau dikenal juga dengan nama Warung Ndeso Resto, tak hanya menyajikan kuliner tradisional, tapi juga memanjakan pengunjung dengan nuansa etnik khas Solo. Beralamatkan di Jalan Dr. Soepomo No. 55 Mangkubumen Solo, Warung Pecel Solo buka dua kali setiap harinya: pukul 08.00 – 16.00, dan 18.00 – 22.00. Menu spesial di restoran ini adalah pecel ndeso (desa), nasi merah dipadu dengan daun bayam, daun kenikir, daun pepaya, kembang turi, dan jantung pisang dicampur sambel pecel yang terasa manis-pedas. Warung Pecel Solo juga menyediakan beberapa jenis minuman tradisional seperti Temu Lawak, Beras Kencur, Jahe Pandan, dan Kunir Asem Sirih, yang dapat disajikan dingin maupun hangat.


3. Sambal Tumpang di Warung Pecel Bu Kis

Sekilas Warung Pecel Bu Kis nampak seperti warung-warung pecel lainnya. Namun, warung pecel ini punya satu menu andalan: sambel tumpang. Punya cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas, sambal tumpang nikmat disantap dengan nasi hangat atau bubur beras yang ditambah bayam segar dan tauge. Paduan irisan tahu putih, tahu goreng, krecek, rempah-rempah dan ‘tempe busuk’ sebagai bumbu memang luar biasa sedap. Warung Pecel Bu Kis buka setiap hari mulai jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Letaknya tepat di belakang Pengadilan Negeri Solo dan dekat dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.


4. Cabuk Rambak Sekitaran Stadion Manahan Solo

Cabuk rambak jadi kudapan populer bagi warga Solo. Selain jadi pilihan menu sarapan, kuliner khas Solo yang satu ini termasuk jenis camilan yang enak disantap saat siang maupun malam hari. Disajikan dengan pincuk (wadah yang terbuat dari daun pisang), cabuk rambak terdiri dari ketupat yang diiris tipis-tipis, sambal wijen, dan karak. Setiap pagi, ibu-ibu penjaja cabuk rambak bisa ditemui di sekitaran Stadion Manahan Solo.


5. Serabi Notosuman

Terkenal sejak 1923, Serabi Notosuman Solo adalah kuliner legendrais yang digandrungi oleh kalangan para pelancong. Serabi yang lembut dengan bagian pinggiran yang renyah ini memang salah satu pilihan oleh-oleh utama dari Solo. Terbuat dari campuran tepung beras dan santan, adonan srabi dimasak dalam cetakan di atas tungku-tungku kecil. Serabi Notosuman punya dua varian rasa, polos dan coklat. Satu porsi serabi polos berisi 10 buah dibanderol 20 ribu, sedangkan yang rasa coklat 25 ribu. Cukup murah, ‘kan? Nah, buat kamu yang bingung memilih camilan atau buah tangan ketika di Solo, bisa berkunjung ke gerai Serabi Notosuman yang ada di Jalan Mohammad Yamin No 28 ini.


6. Es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede

Setelah lelah berkeliling kota Solo yang cuacanya terbilang panas, sebaiknya segera mampir ke Pasar Gede. Di sana, kamu bisa menemukan kios Es Dawet Telasih Bu Dermi yang selalu ramai pembeli. Hanya dengan 5 ribu rupiah kamu bisa menikmati semangkuk es yang berisi bubur ketan hitam, bubur sumsum, tape ketan, cendol, dan biji telasih. 


7. Es Gempol Pleret Pak Suhar

Gempol terbuat dari tepung beras yang dipapatkan dan dibentuk bulat pipih, sedangkan pleret terbuat dari adonan tepung beras dan gula Jawa. Keduanya dicampur dengan santan cair dan es batu, serta semacam saus yang terbuat dari campuran gula Jawa dan gula pasir. Kuliner ini cocok dinikmati di siang hari untuk menyegarkan perjalananmu di kota Solo. Meskipun penjaja gempol pleret di Solo sudah tak sebanyak dulu, kamu masih bisa menjajal kesegaran minuman ini di Warung Es Gempol Pleret Pak Suhar di Jalan Dr. Wahidin, tepatnya di samping Masjid Tegalsari Solo. Buka pukul jam 10 pagi hingga jam 4 sore, warung es ini selalu ramai pembeli.


8. Tahok Pak Citro di Pasar Gede

Tahok sebenarnya adalah kuliner tradisional yang dibawa pendatang Tionghoa ke Solo. Berasal dari dari dua kata, yaitu tao atau teu yang berarti kacang kedelai, dan hoa atau hu yang berarti lumat. Tahok memang tak jauh berbeda dengan tahu, berwarna putih bersih dan teksturnya lembut. Tahok disajikan dengan kuah yang terbuat dari campuran gula Jawa dan rempah sehingga bisa membuat tubuh terasa hangat saat menyantapnya. Harga satu mangkok tahok hanya 4 ribu saja. Pak Citro biasa mangkal di emperan Pasar Gede sejak jam 6 pagi hingga jam 4 sore. Setiap harinya, Pak Citro menyiapkan 100 mangkok tahok yang seringkali ludes terjual sebelum hari beranjak sore.


9. Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer

Salah satu kuliner di Solo yang layak dipilih di siang hari adalah tengkleng. Olahan tulang belulang dan jeroan kambing dengan cita rasa gurih, segar, dan sedikit pedas ini memang sayang untuk dilewatkan. Tepatnya di sisi utara gapura Pasar Klewer, Bu Edi menjajakan dagangannya sejak jam 2 siang. Namun, hanya dalam hitungan jam, tengkleng sudah pasti habis terjual. 


10. Warung Selat Mbak Lies

Seporsi selat berisi potongan wortel, buncis, daun selada, acar mentimun, irisan bawang merah, kentang goreng, potongan daging sapi masak semur, galantin, dan telur rebus. Sajian ini diguyur kuah, dan dilengkapi mustard yang terbuat dari campuran kuning telur dan cuka. Kamu pasti merasakan sensasi segar dan gurih saat menyantap makanan ini. Yang paling unik dari Warung Selat Mbak Lies adalah dekorasi warungnya. Berbagai ornamen keramik bisa ditemukan di sini; guci, piring hiasan dinding, lukisan, hingga meja dan kursi. Meskipun ditata seadanya, dekorasi warung ini meriah dan terlihat tetap unik. Letaknya di Gang II No. 42 Serengan memang agak mblusuk alias tersembunyi.


11. Sate Buntel Mbok Galak

Sate Buntel adalah daging kambing cincang yang “dibuntel” atau dibungkus dengan lemak kambing. Sate ini kemudian dibakar layaknya sate pada umumnya. Warung Mbok Galak sebenarnya menyediakan berbagai menu olahan kambing, tapi sate buntel tetap jadi primadona di warung ini. Buka sejak jam 6 pagi hingga jam 4 sore, kamu bisa menemukan warung ini di Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Banyuanyar.


12. Tahu Kupat “SARI” Pak Brewok

Hampir mirip dengan tahu gimbal Semarang, sepiring tahu kupat Solo terdiri dari ketupat, tahu goreng, mie kuning, kol, dan tauge. Isian tersebut kemudian diguyur air bawang dan kuah kecap serta ditaburi irisan daun seledri dan bawang goreng. Jika menyukai cita rasa pedas, tinggal tambahkan irisan cabe rawit sesuai selera. Meskipun pedagang tahu kupat di Solo terbilang banyak, salah satu yang jadi rekomendasi adalah tahu kupat “SARI” Pak Brewok yang ada di Jalan RM SAID. Sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore, warung tahu kupat ini siap melayani pembeli yang mampir untuk menikmati cita rasa manis dan gurih dari sepiring kuliner khas Solo yang satu ini.


13. Nasi Liwet Wongso Lemu

Tak lengkap rasanya berkunjung ke Solo tanpa menyantap nasi liwet. Dan salah satu yang sudah tersohor adalah Warung Nasi Liwet Wongso Lemu di Jalan Teuku Umar, Keprabon. Warung nasi liwet ini memang sudah berdiri sejak tahun 1950 hingga saat ini dikelola oleh cucu dari Bu Wongso Lemu, Ati Tri Wulandari. Nasi gurih yang dipadu suwiran ayam, telur rebus, sayur labu, dan areh begitu nikmat disantap di tengah hangatnya suasana Solo di malam hari. Setiap harinya warung ini buka dari jam 4 sore hingga jam 1 dini hari. Tak perlu ragu untuk mampir karena seporsi nasi liwet hanya berharga antara 10 ribu hingga 17 ribu saja.


14. Sate Kere Yu Rebi

Disebut “Sate Kere” karena kuliner khas Solo yang satu ini terbuat dari jeroan sapi, yang harganya tentu lebih murah daripada dagingnya. Selain itu, ada pula tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu dan biasanya digunakan sebagai pakan ternak. Layaknya sate pada umumnya, sate kere juga disajikan dengan sambal kacang dan lontong. Warung sate kere yang paling terkenal di Solo adalah Warung Sate Kere Yu Rebi. Tepatnya, terletak di belakang Stadion Sriwedari Solo dan di Galabo. Buka dari jam 10 pagi hingga jam 9 malam, seporsi sate kere di warung ini dibanderol mulai harga 10 ribuan.


15. Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno

Warung gudeg ceker yang sudah ada sejak 1970-an siap melayani perutmu yang keroncongan. Menu gudeng memang cukup populer di Solo meskipun asalnya dari Kota Jogja. Cukup dengan 15 ribu, sepiring nasi pulen dipadu gudeng, opor ayam, telur, dan ceker sudah pasti mengobati rasa laparmu.


16. Wedangan Pendhopo

Puas menikmati berbagai kuliner khas Solo, luangkanlah waktu sejenak untuk bersantai menikmati suasana malam di Wedangan Pendhopo. Terletak di Jalan Srigading I No. 7, Turisari, wedangan yang satu ini sudah jadi langganan wisatawan lokal dan asing yang mampir ke Solo. Pasalnya, Wedangan Pendhopo tak hanya terkenal dengan makanannya, tapi juga tata ruangnya yang unik dan klasik. Di setiap sudut Wedangan Pendhopo dihiasi pernak-pernik antik bernilai seni tinggi. Cocok dinikmati sambil bersantai menikmati secangkir jahe panas dan aneka panganan tradisional.


17. Angkringan atau HIK Keboen Kulon

Hik atau angkringan yang satu ini wajib kamu sambangi saat ke Solo. Kedai yang satu ini menyediakan wedangan berkelas dengan tingkat higienis tinggi karena target pasarnya adalah masyarakat menengah ke atas. Meski modrn, konsep rumah makan tetap mengusung Jawa Tradisional dengan ornamen dapat perabot kayu. Angkringan ini menyajikan ragam gorengan, jajan pasar hingga nasi bungkus. 

Komentar